Lebaran adalah momen dimana kita bisa berkumpul bareng dengan keluarga, bersilaturahim dengan tetangga, berjabat tangan dan bemaaf-maafan dengan sesama, dan mempererat tali persaudaraan dengan orang-orang yang sudah kita kenal maupun yang belum kenal.
Selain itu sebagaian masyarakat Indonesia yang memilih pindah dari kampung halamannya dan pergi ke kota-kota besar di seluruh Indonesia untuk sekedar mengadu nasib atau bahkan untuk menggapai cita-citanya, momen lebaran digunakan mereka agar bisa kembali ke kampung halaman untuk bisa bertemu dengan keluarganya.
Hal ini pun berlaku untuk saya pribadi, waktu itu hari Jum'at, 25 Juli 2014 bertepatan dengan tanggal 28 Ramadhan 1435 Hijriah dan 2 hari lagi umat Islam akan menyambut datangnya hari kemenangan yaitu hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 1 syawal 1435 H atau pada tanggal 28 Juli 2014. Disaat orang-orang lagi sibuk-sibuknya mempersiapkan diri untuk kembali ke kampung halamannya, saya masih di ambang kegelisahan. Terdapat berbagai macam masalah hidup yang menghalangi keinginan saya kembali ke kampung halaman untuk bertemu ibu, bapak, dan saudara serta kerabat disana.
Dalam hati yang cemas terdapat kegelisahan yang membatin, setelah sebelumnya Hari Raya Idul Fitri tahun lalu saya tidak bisa pulang dikarenakan sakit, tahun ini pun saya terdapat ketakuan tidak bisa pulang karena berbagai hal yang tidak di inginkan. Namun kejadian ini tidak membuat saya berhenti untuk menjalani kegiatan saya, saya tetap menjalani pekerjaan sehari-hari dengan profesional dan tentunya berdoa agar tahun ini saya bisa lebaran bareng keluarga di kampung halaman.
Pada akhirnya saya di berikan kesempatan juga untuk bisa bertemu keluarga di kampung, saya pulang bersama teman yang tempat tinggalanya tidak jauh dari tempat saya beraktifitas. setelah menyelesaikan pekerjaan jam 23.00 saya memulai perjalanan mudik ke kampung halaman.
Mudik sangat identik dengan kemacetan. Namun dengan prediksi yang tepat sasaran, melakukan perjalanan tengah malam untuk mudik adalah pilihan yang tepat bagi saya agar tidak terjebak dengan kemacetan yang bisa membuang-buang waktu saya. Tidak salah dugaan saya, biasanya perjalanan Jakarta-Ciamis bisa memakan waktu kurang lebih 8 jam, saat itu saya cuma menghabiskan waktu selama 6 - 7 jam. dan saat itu saya sampai rumah dengan selamat pada pukul 06.00 WIB. Alhamdulillah...
Selain itu, Mudik pun identik dengan oleh-oleh. Dari kota ke kampung biasanya saya tidak perlu ribet-ribet untuk bawa oleh-oleh yang dikampungpun sebenarnnya bisa saya dapati di tempat-tempat perbelanjaan. sebelum sampai rumah saya menyempatkan diri untuk membeli beberapa makanan ringan agar bisa di santap bareng-bareng keluarga di rumah.
Singkat waktu, menginjak malam takbiran saya kumpul bareng teman-teman lalu melakunan takbiran keliling mengelilingi desa di kecamatan, dengan mengumandangkan lantunan takbir yang serempak di iringi dengan tabuhan bedug yang amat memperindah irama takbir kala itu.
Yang di tunggu-tunggu pun tiba, 1 Syawal 1435 H atau disebut juga sebagai Hari Raya Idul Fitri. Berbagai momen indah pun terekam dalam kegiatan lebaran tahun ini yang akan saya ceritakan dibawah ini.
Yang di tunggu-tunggu pun tiba, 1 Syawal 1435 H atau disebut juga sebagai Hari Raya Idul Fitri. Berbagai momen indah pun terekam dalam kegiatan lebaran tahun ini yang akan saya ceritakan dibawah ini.
Hari Pertama, adalah hari lebaran yang mana sebelum saya melakukan silaturahmi ke kerabat dan saudara terlebih dahulu saya melakukan sholat ied berjamah di Masjid terdekat di kampung saya. di lanjutkan dengan makan bareng keluarga, dan di teruskan dengan jirarah ke almarhum/almarhumah keluarga yang telah mendahului kita. Acara inti yang terakhir adalah silaturahim ke tetangga-tetangga, serta saudara-saudara terdekat dan terjauh di kampung halaman. (Senin, 1 Syawal 1435 H/28 Juli 2014 M)
Hari Kedua, adalah hari melanjutkan kegiatan hari pertama yaitu bersilaturahmi ke rumah teman-teman sekolah dahulu baik di MI/MTs dan MA yang di lanjutkan dengan bakar-bakar ikan yang di padukan dengan nasi liwet yang sangat lejat. (Selasa, 2 Syawal 1435 H/29 Juli 2014 M)
Hari Ketiga, adalah hari cobaan dan ujian. Saat itu ketika saya sedang berkumpul dengan keluarga di temani dengan bakar-bakar ikan, tetangga saya yang tempat tinggalnya tidak jauh dari tempat saya, rumahnya hangus terbakar, saat itu pemiliknya sedang melakukan aktfiitas kerja. ketika melihat asap masih mengepul tebal saya langsung lari dan menghampiri rumah yang kebakaran tersebut untuk dapat membantu warga menyelamatkan harta benda yang tersisa, namun saat kedapatan, di tempat kejadian rumah tersebut sudah habis terbakar hanya terdapat sedikit harta benda yang terselamatkan. dan saya pun hanya bisa membantu memadamkan api yang tersisa. (Rabu, 03 Syawal 1435H/30 Juli 2014 M)
Hari Keempat, adalah hari Nostalgia. saya beserta teman saya yang lain mencoba membantu mensukseskan
kegiatan Alumni akbar bersama seluruh almuni MTs yang pernah saya tempati untuk melakukan kegiatan belajar mengajar kala itu. Dengan konsep yang sederhana penyelenggaraan Alumni akbarpun berjalan dengan lancar. (Kamis, 04 Syawal 1435 H/31 Juli 2014)
Hari Kelima dan ke enam, adalah hari kondangan dan hari terakhir. Sebelum masa-masa mudik usai sedikitnya 5 kartu undangan terdapat di rumah saya, dari mulai kartu undangan pernikahan, halal bihalal, sampai kartu undangan sunatan. Memang momen yang sangat tepat bagi mereka-mereka yang mempunyai hajat besar untuk bisa mengabadikan momen besar bersama saudara dan kerabat mereka. meskipun lumayan menghuras uang saku, tapi itu tidak sebanding dengan adanya ikatan silahturahmi yang semakin erat dengan sesama saudara.
Hari ke tujuh, adalah hari kembali yang sial. tidak salah saya menyebut sial, saat perjalanan menuju kembali ke kota untuk melanjutkan menggapai cita, berbagai kejadian terekam oleh memory yang takkan mungkin terlupakan. dari mulai hampir terjadinya kecelakaan dari kendaraan yang saya tumpangi, sampai mogoknya kendaraan tersebut yang berulang-ulang. sampai akhrinya kendaraan tersebut harus diangkut di sebuah mobil yang disewa dengan harga yang benar-benar menghabiskan isi dompet saya dan teman saya.
Meski demikian syukur alhamdulillah saya bisa kembali dengan selamat dan bisa memulai kegiatan sehari-hari dengan baik.
Demikian rekaman cerita singkat saya selama mudik lebaran. Kesan yang mendalam yang terungkap dalam tulisan ini adalah banyak kejadian yang dapat diambil hikmahnya dari setiap kegiatan yang kita lakukan dan dari setiap kejadian yang dialami, tidak menyia-nyiakan pelajaran yang terdapat di dalamnya adalah hal bijak yang kita lakukan. karena bagi saya sesungguhnya hidup hanyalah untuk belajar dan berbagi.
Minal aidzin walfaidzin...
Mohon Maaf Lahir dan Batin..
Salam Keren..!!! :)
Meski demikian syukur alhamdulillah saya bisa kembali dengan selamat dan bisa memulai kegiatan sehari-hari dengan baik.
Demikian rekaman cerita singkat saya selama mudik lebaran. Kesan yang mendalam yang terungkap dalam tulisan ini adalah banyak kejadian yang dapat diambil hikmahnya dari setiap kegiatan yang kita lakukan dan dari setiap kejadian yang dialami, tidak menyia-nyiakan pelajaran yang terdapat di dalamnya adalah hal bijak yang kita lakukan. karena bagi saya sesungguhnya hidup hanyalah untuk belajar dan berbagi.
Minal aidzin walfaidzin...
Mohon Maaf Lahir dan Batin..
Salam Keren..!!! :)
diharapkan kritik dan sarannya yang bisa membangun untuk menjadi lebih baik lagi. Terimakasih... Salam Sukses... :) ConversionConversion EmoticonEmoticon